10 Tips Membuat Desain yang Menarik


Cangkeman.net - Desain (khususnya Desain Grafis) menjadi salah satu tulang punggung dunia digital saat ini. Hal ini karena fungsinya yang dinamis dan bisa ditampilkan di lintas platform. Namun dalam mengkonsep sebuah desain haruslah didasari dengan ilmu dan juga seninya. Semua bisa didapat dari sekolah, kuliah, kursus atupun belajar sendiri dengan metode “Try and Error” secara otodidak.

Disini saya akan sharing 10 tips membuat desain yang menarik. Untuk yang sudah mengetahui akan hal ini bisa skip saja ke artikel lainnya.


1. Mulailah Cari Inspirasi

 

Masing-masing dari kita punya caranya sendiri dalam mencari inspirasi. Cobalah menyeduh secangkir kopi, berjalan-jalan ke taman, ke keramaian atau ke tempat alam terbuka yang asri. Bisa juga dengan melakukan hobby kita. Karena inspirasi itu ilham, dan kita tau kan kalo ilham itu turunnya ga bisa kita tentukan waktunya. Atau kamu bisa browsing di internet untuk mencari inspirasi. Saat ini banyak sekali website yang menyediakan hasil karya desainer-desainer. Banyak kok yang gratis. Asalkan kita jeli dan “kieng” ( Aduh ini bahasa Indonesianya apa ya). Bagi kamu yang butuh fitur dan versi lengkapnya bisa membayar dengan sedikit dollar aja.

Namun kebanyakan desainer ingin mencari cara mudahnya saja dengan mendownload sampel dan langsung dieksekusi dengan sedikit editing. Menurutku itu kurang tepat. Untuk kondisi dadakan yang butuh hasil cepat bolehlah, tapi untuk mengembangkan skill editing hal ini akan memanjakan dan tidak membuat skill berkembang. Bolehlah kita ambil desain orang, lalu kita buat sebagai acuan untuk kita buat dan kembangkan dengan cara dan versi kita sendiri.


2. Pilihlah Skema Warna
 

Pilihlah warna yang cocok untuk desainmu, ingat! Kalau salah warna bisa bisa dibully. Warna disini sangat berperan penting dan juga menentukan menarik tidaknya desain itu. Carilah warna yang didalamnya terdapat warna gelap dan terang. Dan ngga cuma cocok kasih warna aja ya tapi juga berikan warna yang sesuai dengan tema desain itu. Ada yang namanya teori warna yang bisa kamu pelajari. Nanti saya share tentang teori warna dan skema warna lebih lanjut. Namun secara garis besar pilihlah warna sesuai tema desain, pastikan ada unsur terang dan gelap dan jangan pernah memasukkan terlalu banyak warna dalam desain kamu.


3. Memahami Pesan
 

Kita sebelum membuat desain pastinya ada pesan yang ingin disampaikan dalam desain tersebut kan. Ada yang bilang “Yang penting isinya tersampaikan”. Wait, gak gitu juga boss. Kalo gitu mah teks hitam putih foto copy juga sudah bisa menyampaikan pesan. Karena selain kita harus paha, sang target pembaca juga harus menangkap pesan yang terkandung. Biasanya banyak yang harus disampaikan, tapi pastinya ada pesan pentingnya, disitu kita bisa memainkan trik supaya pesan tersebut menarik perhatian. Seperti memberi warna dasar yang cerah, tulisan besar, ataupun bold. Jadi tujuannya agar pesan itulah yang pertama dilihat oleh orang.


4. Mengatur Layout dan Komposisi ukuran yang tepat
 
Nah ini juga penting nih, kenapa? Biar ngga acak-acakan tulisannya, lebih tertata dan rapi. Kalo tulisan rapi pasti orang tertarik untuk membacanya tetapi sebaliknya, orang akan enggan membaca karna susah dibaca apalagi dipahami. Untuk judul dan gambar lebih besar komposisinya daripada yang lain karna itu untuk menarik orang membaca isinya. Nah untuk isi seperti waktu, tempat, fasilitas dan lain-lain itu dibuat jangan gede-gede amat dan juga ngga kecil-kecil amat.

    Berikan juga “ruang bernafas” di dalam desainmu. Ruang ini adalah jarak antar elemen seperti teks, gambar ataupun shape lainnya. Jangan dibuat terlalu berdekatan, berjauhan, atau malah berat sebelah. Di atas rame di bawah sepi, atau sebaliknya. Semua diusahakan proporsional ya. Kalau masalah ini, jam terbang biasanya menentukan, terus aja coba –coba desain apapun itu dan tingkatkan level kesulitannya. Seiring berjalannya waktu,, cielah. Nanti juga feeling kita akan dapet sendiri.


5. Menentukan Fokus Utama
 

Untuk membuat orang penasaran dengan desain kita. Fokuskan pada hal yang paling utama. Banyak yang memfokuskan ke gambar dengan ukurannya diperbesar dan ngga cuma besar tetapi juga menarik. Tapi jika memang tidak membutuhkan gambar maka tulisan judul/tema yang harus ditonjolkan, entah itu dari jenis fontnya berbeda daripada isi, ukuran maupun bentuk fontnya. Tanyakan dulu, fokusnya kemana?


6. Tulisan bisa dibaca
 

Disekitar kita pasti banyak desain yang tulisannya ngga jelas, bener ngga? Itu maksudnya apa coba? Ngga jelas karna pemilihan jenis dan warna fontnya ngga masuk banget di pandangan. Singkirkan egomu dengan font yang kamu sukai, tapi pilihlah font agar tulisan mudah dibaca. Bukan sesuai dengan mood kamu lho.


7. Simplicity is Beauty
 

Kata-kata ini udah ngga asing lagi ditelinga kita, ya mungkin asing bagi yang masih baru belajar desain hehe.

Simplicity dari kata simple yang berarti simpel dan beauty yang berarti indah atau cantik. Kebanyakan orang lebih suka yang simpel namun tetap indah dilihat. Mungkin beberapa ada yang ngga suka simpel, itu pasti ada. Kalau bisa yang simpel, ngapain pilih yang ribet? Makin simple sebuah desain mempunyai nilai lebih dibandingkan yang penuh dengan pernak pernik dan terlalu banyak warna didalamnya.


8. Berikan Ruang Kosong
 

Kenapa harus ada ruang kosong? Ruang kosong memberi jeda untuk pembaca agar tidak bingung membedakan mana yang judul dan subjudul. Tidak hanya jarak antar gambar dengan teks tetapi atur juga margin kanan kiri agar seimbang dan juga tidak terlalu mepet dengan batas lembar kerja. Fungsi lain dari itu agar terlihat rapi dan tidak asal-asalan meletakkan isi konten didalamnya.


9. Jangan Lupakan Tipografi
 

Yap, tipografi. Penggabungan seni dengan teknik mengatur tulisan, tujuannya agar pembaca dapat mengerti yang dimaksud tulisan tersebut. Kita tidak hanya menentukan jenis, ukuran, bentuk huruf apa yang harus digunakan tetapi kita mengatur tata letak yang baik agar mempercantik desain sesuai keinginan. Mungkin nanti saya akan membahas tentang tipografi dipostingan selanjutnya, untuk sekarang maksudnya dulu paham kan ya


10. Buat versi mini untuk Postingan Media Sosial
 

Nah buat yang terakhir. Kita tahu bahwa betapa pentingnya media sosial, desain tak selamanya harus dipublikasikan lewat media cetak aja tetapi media digital juga tak bisa dipungkiri sangat penting bagi kita yang tidak bisa menjangkau tempat yang jauh. Biasanya desain yang kita buat ukurannya memanjang baik vertical maupun horizontal, nah yang seperti ini akan terkena cropping di beberapa media social. Untuk itu kita antisipasi dengan membuat yang versi persegi tetapi tidak menghilangkan pesan yang disampaikan. Hanya aja mengurangi isi konten yang sekiranya tidak begitu harus disampaikan. Atau mengubah ukuran-ukuran elemen yang ada didalamnya.


Gimana? Masih ada yang kurang?

Silahkan tambahkan yang teman-teman ketahui. Jangan lupa share hasilnya, siapa tau kita bisa mengerjakan proyek bareng.

Semoga dapat menginspirasi dan selamat mencoba.

Salam Satu Layer !