Dari Emak-Emak 'Blok Goblok' Kita Jadi Sadar Pentingnya Pendidikan Digital Untuk Orang Tua

Gambar : Unsplash

Cangkeman.net - Belakangan ramai video emak-emak yang memaki-maki kurir dengan kalimat aduhai berbunyi 'blok goblok' berulang kali.

Dari video yang direkam oleh kurir tersebut, kita dapat memahami masalahnya adalah emak-emak itu belanja melalui e-commerce (Lokapasar) dengan COD (Cash On Delivery) yang artinya pembayaran dilakukan setelah barang diterima. Namun emak tadi menolak membayar, karena dianggap barangnya tidak sesuai. Padahal sesuai peraturan, seharusnya pembeli itu tetap harus membayar, dan jika ada ketidakcocokan, bisa dilaporkan ke Coustemer Service. Lalu biasanya akan diproses dengan cepat dengan si ibu mengirimkan kembali barangnya ke penjual, berikutnya penjual akan mengirim barang yang sesuai.

Emak-emak (dan juga bapak-bapak) memang kerapkali bermasalah dalam mengimbangi teknologi saat ini. Dari ketidakmampuan menyaring hoaks, mudah tertipu sms berhadiah, hingga tidak mengerti sistem aturan dalam bertransaksi secara digital.

Beberapa tahun yang lalu mungkin kita ingat bagaimana susahnya mengajarkan orang tua bermain facebook, lalu mengajarkan berkomunikasi lewat whatsapp, hingga dengan cermat mengajarkan bagaimana caranya mengkoneksikan hp ke wifi. Dan semua itu belum khatam betul, muncul lah e-commerce yang beraneka ragam. Pusinglah kita anak muda.

Masalahnya, budaya kita yang sudah sejak lama menganut sistem kalau orang tua selalu benar karena lebih lama hidup dan lebih berpengalaman, membuat kasus emak-emak 'blok goblok' sulit sekali dihentikan lajunya.

Mereka (para orang tua) terkadang merasa gengsi jika harus diajarkan oleh yang lebih muda. Alih-alih meminta saran, mereka justru biasanya sok-sokan bisa dan tidak mau disalahkan.

Aku ingat betapa gagapnya guru-guru SMK-ku ketika harus membuat metode ajar yang melibatkan teknologi. Beberapa mau belajar kepada murid, beberapa lainnya gengsi dan malah jadi bahan tertawaan murid-murid yang notabene lebih paham masalah teknologi.

Pernah juga aku disuruh oleh salah satu lembaga pendidikan untuk mengembalikan halaman facebook kepada mereka. Aku sudah memberikan hak akses ke akun yang akan mengurus halaman tersebut. Dan dia tidak tau cara menerima hak akses tersebut, namun dia tidak bilang apapun kepadaku hingga sekarang statusnya masih menggantung.

Menjelaskan segala sesuatu ke orang tua memang membutuhkan kesabaran ekstra dan perumpamaan-perumpamaan yang mudah dimengerti. Itu semu adalah tugas generasi muda, generasi milenial atau generasi Z. Tapi kalau orang tuanya sok tau, gengsi dan ngengas sambil ngerap 'blok goblok' sepanjang waktu yah kita males juga.....