Sekarang Serba Lebih Gampang Dari Zaman Dulu. Kata Siapa?
![]() |
Jamilazzaini.com |
- Beli Pulsa
Dulu, kamu harus mengumpulkan niat dulu buat jalan ke konter pulsa terdekat. Mau panas terik, hujan badai, zombie apocalypse, kalo kamu udah butuh pulsa ya kamu harus mau jalan ke luar rumah buat beli voucher fisik. Sampe rumah, kamu harus cari uang logam buat gesek gesek "nggak berhadiah", geseknya juga pake perasaan. Gesek terlalu semangat yang ada angkanya bisa ikut hilang. Kalo udah gitu, repeat lagi kegiatan ke konter pulsa tadi.
Kumpulkan konsentrasi buat baca satu persatu 14 digit kode voucher buat diinput ke HP kamu. Kalo lagi apes, ada kasus di mana kode itu udah nggak bisa dipake, karena di luar sana banyak orang-orang iseng yang nyoba input nomor random dan kebetulan yang diinput adalah nomor voucher yang kamu barusan beli. Kalau udah gini, repeat lagi kegiatan ke konter pulsa.
Sekarang. Buka HP, buka aplikasi apa aja, random, sekenanya jempol kamu mendarat, pokoknya aplikasi yang ada saldo-saldonya udah bisa buat beli pulsa semua operator. Isi nomor, isi nominal, As simple as that!
Simpel? Ntar dulu.
Dari banyaknya aplikasi yang bisa buat beli pulsa, kamu pasti cari harga termurah, cek satu persatu, termasuk googling aplikasi jual pulsa termurah yang akhirnya kamu harus download aplikasi lain. Setelah terdownload, harganya memang lebih murah, tapi ternyata aplikasi sebelah menawarkan cashback yang lumayan, kamu pun akhirnya sibuk membandingkan cashback tiap aplikasi itu, belum lagi melihat tawaran promo bundling paket data yang lebih murah ketimbang hanya beli pulsa. Bingung lagi, compare lagi saru persatu. Gitu terus sampai paket datamu habis dan nggak bisa beli pulsa sama sekali dari aplikasi manapun.
- Cari Alamat
![]() |
FJB Kaskus |
Dulu, minta digambarin peta jalan plus patokannya, lalu cari teman yang sedikit mengerti daerah tujuan, sukur-sukur yang kenal preman setempat, demi keamanan dan kenyamanan. Kalau kemampuan spasial temanmu yang gambar peta itu cetek, bukannya membantu malah makin jauh dari tujuan. Kalau orang tuamu punya previllege lebih, kamu biasanya punya peta Jakarta yang buatan Gunther W Holtorf. Lalu cari nama jalannya di indek peta, cari posisi itu ada di halaman berapa, tandain. Atau kalau kamu sedikit biadab, lipet ujung halamannya. Ini juga nggak jamin, kemampuan membaca peta dan teman yang supportif sangat menentukan sampainya kamu ke tujuan.
Sekarang, buka Waze atau Google Maps, titikin lokasi tujuan, gasskeun..
![]() |
Viva.co.id |
Simpel?
Iyasih.
Tapi kamu bakal diperlihatkan perbandingan rute dengan selisih waktunya. Rute itu belum termasuk opsi jika kamu memilih "Hindari jalan raya" atau "hindari jalan tol" yang hasilnya bakal beda lagi. Pun kalau sudah fix dan kamu di perjalanan, ada estimasi waktu sampai yang akhirnya kamu jadikan patokan sampai di lokasi, padahal itu hanya algoritma perhitungan antara jarak dan kecepatanmu berjalan. Bisa jadi estimasi waktu hanya 5 menit, tapi sampai 10 menit lebih estimasinya tidak berubah, malah nambah. Dan kamu terlanjur bilang kalau 5 menit lagi sampe.
- Nonton Bioskop
![]() |
Techinasia |
Dulu, cek jadwal film di koran. Jangan harap ada di semua koran, kalau kamu belinya koran yang warna-warna lampu itu nggak bakal ada jadwal film bioskop. kalau filmnya laris, kamu harus stand by seenggaknya 2 jam sebelum jam tayang. Itupun biasanya udah ada antrian sebelum kamu datang. Dan kalau kamu dapetin posisi antrian yang menguntungkan, siap-siap dapet banyak kenalan baru. Teman satu gang, satu komplek, yang sebenernya nggak kenal-kenal amat biasanya auto sok akrab demi bisa nitip beliin tiket sama kamu daripada mereka harus antri lagi.
Walau ada batasan maksimal pembelian tiket perorang, kadang ada aja momen apes di mana kamu udah ngantri 3 jam tapi tiket sold out dalam 10 menit sebelum kamu sempat melangkah maju dari antrianmu. Biasalahh, pasti ada permainan orang dalem. Solusinya kamu bisa ngantri 2 jam (lagi), pulang dengan tangan hampa dan hari yang udah terlanjur sore, atau kamu nonton film di loket sebelah yang nggak terlalu rame.
Sekarang, buka mobile app, cek jadwal film. Beli tiketnya. Dateng mepet beberapa menit sebelum pintu dibuka. Atau kalau mau lebih simpel lagi, nonton di aplikasi streaming film berbayar.
Unsplash |
Eits ntar dulu.
Film yang lagi hype saat itu nggak bakalan langsung ada di aplikasi streaming. Kamu harus nunggu setidaknya beberapa minggu setelah film itu tayang di bioskop dulu. Alhasil film di aplikasi adalah film bioskop beberapa minggu lalu. Kamu hanya dicecoki film rekomendasi dari si pihak aplikasi yang "kurang terkenal" , Kalau kekeuh mau nonton, ya itulah pilihannya, atau kalau tetap kekeuh mau nonton film yang kamu cari, ujung-ujungnya googling , dan selamat datang di web-web penuh iklan dan sampah klik.
- Janjian Ketemuan
![]() |
Popular-world.com |
Dulu, ajak ngobrol, sepakati kapan mau ketemuan, dimana, jam berapa. Oke, bubar, see you.
Hari H, ke lokasi, satu persatu berdatangan, chit chat, canda bersama, akhir sesi, foto-foto, jadi kenangan berkesan. Diomongin sampe tua.
Sekarang.
Someone di WAG melempar obrolan "Kita udah lama nggak meet up, ketemuan yuk, kapan yaa enaknya..".
"Yuuk kapan?"
"Tanggal 28 gimana?"
"Sorry banget tanggal segitu lagi training"
"Iya gw juga ga bisa, tugas luar kota"
dsb..
Akhirnya nggak jadi.
Atau,
"Kalo ada si A gue ikut"
Sementara si A susahnya minta ampun buat diajakin ketemuan.
Atau,
"Di Central Park ya"
"Ah parkirnya susah"
"Jalurnya ribet kalo ke sana"
"Yah muter, gue pulangnya arah Bekasi"
Kalaupun deal soal tempat dan lokasi, si pengajak harus tetap mengirim reminder H-1,
"Okey, besok kita ketemuan ya, Jam xx di xx"
Kalau enggak gitu, pasti ada aja yang bakal ngomong di hari H
"Loh, emangnya jadi ya, abis sepi-sepi aja ga ada konfirmasi sih."
Kalaupun sudah disetujui semuanya, yang datang duluan bakal tengak tengok cari temannya sambil kirim chat di WAG yang dibentuk dadakan untuk ketemuan itu
"Mana nih, belum ada yang sampe?"
Dijawab beberapa orang "OTW..."
Satu jam kemudian..
"Mana nih kok belum nongol-nongol?"
"Dikit lagi, lagi cari parkir, penuh semua."
Satu jam kemudian..
Satu persatu berdatangan, say hello, setelah kumpul semua, masing-masing sibuk main HP.

Posting Komentar