Sinetron Indonesia yang 'Drama'

cangkeman sinetron
Gambar : Widhi Wedhaswara


Cangkeman.net - Belum lama ini jagat internet ramai satu pembahasan. Tapi responnya macam-macam, ada yang hujat, sedih sama emosi. Isi komentarnya lebih banyak hujat sih. Pasti sudah dengar kan tentang artis baru 15 tahun tapi dapat peran jadi istri ketiga?

Dari awal tayangnya sinetron, sebenarnya biasa aja. Yang suka ya tonton kalau tidak suka ditinggal tayangannya. Permasalahan muncul saat usia sang aktris muncul ke publik yaitu 15 tahun. Masyarakat langsung heboh, terutama kalangan warganet. Mereka menganggap umur segitu belum pantas memerankan adegan dewasa apalagi jadi istri ketiga.

Bukan hanya warganet, kritik juga datang dari sejumlah selebriti di Indonesia. Aku sih gak mendalami artis mana saja yang speak up, hanya tahu Zaskia Adya Mecca sama Ernest Prakasa. Mereka tag akun Instagram channel dan bicara panjang lebar. Intinya sangat menyayangkan adegan tergolong gak pantas diperankan anak usia 15 tahun.

Kritik pun juga mengarah ke KPI, kok bisa-bisanya sinetron seperti itu tayang? Mereka juga heran kok orang tua maupun aktrisnya sendiri mau? Baru-baru ini aku lihat wawancara dari sang aktrisnya. Dia tentu sedih dong tiba-tiba sinetron perdananya dapat kritikan bahkan berujung digantinya pemeran utama. Yang aku perhatikan dari isi wawancara itu sang aktris komentar “Cuma masalah umur aku yang masih 15 tahun semuanya jadi rame” kurang lebih seperti itu.

Lho dek, itu bukan hanya sekedar umur. Berarti dari awal dia kurang edukasi, orang tuanya kurang paham atau gimana ya? Apa mereka tidak tahu dampak selanjutnya kalau tayangan seperti itu terus muncul? Apalagi beredar kabar jika ratingnya bagus. Berarti ditonton banyak orang dan kemungkinan besar ditiru pihak-pihak yang kurang edukasi.

Zaskia Adya Mecca dan Ernest Prakasa saja menyayangkan adanya tayangan seperti itu. Pihak produksinya juga seperti tidak ada pemeran lain yang lebih pantas atau ide cerita 'layak' untuk jadi konsumsi masyarakat. Herannya semua tayangan di stasiun televisi itu bertema permasalahan rumah tangga di mana sang suami menikah lagi.

Sebenarnya sah-sah saja, tapi kan masih banyak jalan cerita lain? Kok kesannya seperti Indonesia menyajikan tayangan mengenai permasalahan rumah tangga orang lain. Edukasinya seputar si baik tersiksa nanti si jahat dapat balasannya. Nah, di cerita pemeran 15 tahun ini juga seperti itu. Meskipun KPI sudah mengambil tindakan dengan memberhentikan tayangan sementara dan pergantian pemain.

Tapi menurutku sih kalau tidak ramai protes KPI diam saja, terbukti dari penayangannya yang sudah beberapa episode. Kalau masyarakat tahu sebelum tayang usia si pemeran, mungkin langsung dapat kritik dini. Serta bisa menjadi langkah pencegahan adanya tayangan tak bermutu. Judul dan pemain lama memang sudah berganti, tapi kini muncul tayangan baru pemeran baru dengan maksud serupa.

Cukup miris dengan tayangan sinetron Indonesia, apalagi sampai pemilihan pemeran yang terkesan asal-asalan. Padahal usia 15 tahun dan dapat peran utama sangat bisa. Namun alur ceritanya yang dibuat lebih mengedukasi tanpa harus menimbulkan kehebohan seperti ini. Semoga di masa mendatang tayangan sinetron Indonesia tidak menyajikan 'drama' seperti sekarang.

Annastasya
Anak Depok yang suka membaca dan menulis