Menjadi Manusia Tidak Perlu Agama
![]() |
Gambar oleh LIPI |
Cangkeman.net - Apakah manusia perlu dan butuh akan agama? Terkadang pertanyaan-pertanyaan liar seperti ini kerapkali menghantui kepalaku.
Menurutku, manusia itu butuh agama. Karena tanpa agama, manusia berada dalam kebodohan karena agama sendiri adalah sebuah pedoman hidup. Rambu-rambu lalu lintas bagi perjalanan hidup. Ada lampu merah yang harus berhenti, ada lampu hijau yang harus jalan, dan ada lampu kuning yang harus berhati-hati. Semua untuk kebaikan manusia.
Bagiku, agama juga sebuah lampu penerang bagi hati gelap manusia. Manusia boleh menjadi pintar, nalarnya tajam, tapi tanpa agama, manusia hanyalah penghuni rumah tanpa lampu. Fasilitas rumah boleh saja lengkap, namun tanpa lampu? Nikmat dalam menghuni rumah itu hana angan-angan.
Tapi kadang aku berpikir, sebenarnya untuk menjadi manusia, kita tidak perlu agama juga. Ketika kita menolong orang, berbuat baik, dan hal-hal kebaikan lainnya, apakah kita harus bertanya apa agama kita, apa agama orang yang kita tolong?
Toh memang faktanya kita semakin ke sini semakin seperti itu. Kerap kali kita menolong orang lain, kita sering kali bertanya-tanya dulu kepada diri kita sendiri, kerapkali berhitung, menolong golongan yang kita mau saja. Menolong yang bisa kita dapatkan timbal baliknya saja. Kalau begini kan namanya menolong orang lain atas nama sesuatu lain?
Kalau begitu, aku pikir yang membuat manusia menjadi manusia yah bukan agama. Wong agama kadang malah membuat manusia menjadi pamrih dan pemilih dalam melakukan kebaikan. Toh tanpa mempercayai agama dan Tuhanpun manusia yah masih disebut manusia.
Tapi di pikiranku yang lain, agama juga gak sesempit itu sih. Konsepnya sangat luas, dan memang tujuannya adalah untuk menjadikan manusia yang bukan sekadar manusia. Ada banyak hal-hal yang lebih mendetail dalam agama yang memang membuat kita menjadi manusia istimewa. Toh kalau ada umat beragama belum menjadi manusia istimewa yah bukan salah agamanya. Tapi kalau hanya ingin disebut manusia sih yah memang tak perlu aga,ma sih, emang kita udah jadi manusia.

Posting Komentar