Mencoba Hal Baru di Usia 25 Tahun


Penulis:        Natacia Mujahidah
Editor:         Fatio Nurul Efendi

Cangkeman.net - Sebagian orang menganggap umur hanyalah angka. Namun bagi sebagian yang lain, umur bukan hanya persoalan angka, lebih dari itu umur menjadi salah satu hal bahkan patokan yang dapat menjadi alibi untuk menanyakan berbagai macam pertanyaan kepada orang lain yang katanya sih basa-basi. Seperti “Kapan lulus? Kamu kan udah semester segini.”,“Kapan nikah? Udah umur segini loh.”, “Kapan Punya anak? Udah umur segini loh.”, "Kapan nambah anak lagi? Mumpung masih muda.” dan banyak pertanyaan lainnya yang sering bermunculan dalam pergaulan bertetangga, pertemanan, bahkan dalam lingkup keluarga.

Saya berusia dua puluh lima tahun. Alih-alih memikirkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya belum saya ketahui dengan pasti, belakangan ini saya malah sibuk menggeluti hal baru di luar bidang pekerjaan saya. Yap menggambar dan membuat ilustrasi-ilustrasi karakter. Sebenarnya sejak masih duduk di bangku sekolah saya sudah suka menggambar banyak hal random. tapi saya tidak pernah kepikiran untuk benar-benar mendalami hal tersebut. Bukan hanya menggambar, pelan-pelan saya juga mencoba untuk menulis artikel, yah walaupun tidak sekonsisten menggambar.

Jujur saja saya termasuk anak yang tidak begitu rajin dan mageran untuk mencoba hal baru. Apalagi hal tersebut dilakukan beriringan dengan pekerjaan saya yang tentunya akan lebih banyak menyita waktu dan tenaga. Hal yang bahkan menyita waktu istirahat saya sepulang kerja.

Tapi di umur dua puluh lima tahun ini saya memutuskan untuk mendalami apa yang saya sukai. hal ini saya wujudkan dengan mengikuti kelas menggambar untuk pemula. Setelah mengambil kelas dan banyak latihan, saya mulai percaya diri untuk open commission. Hal yang bahkan tidak pernah saya bayangkan akan terjadi sebelumnya. Lebih dari itu, saya mendapatkan kebahagiaan tersendiri ketika menggambarkan ide yang ada dipikiran saya dan tidak jarang menggambar juga dapat menjadi stress release untuk saya.

Sepertinya kurang tepat jika mengatakan bahwa keinginan untuk menseriusi hobi ini muncul dengan tiba-tiba. Jika diurai asal mulanya karena salah satu teman saya selalu mengompori saya untuk menggali potensi yang bisa saya kembangkan dalam diri saya. Pertemanan dan lingkungan yang positif memang memiliki andil yang cukup signifikan dalam membentuk seseorang.

Pernah suatu hari terlintas di benak saya “Apa gak papa mencoba hal baru di usia saya?” dengan berbagai stigma dan pertanyaan-pertanyaan yang sudah saya jabarkan sebelumnya seolah-olah umur dua puluh lima tahun dianggap sebagai umur yang cukup tua dan bukan saatnya lagi untuk mencoba-coba hal baru.

Saya mencoba membuka obrolan dengan teman saya mengenai hal tersebut dan kami sampai pada kesepakatan bahwa usia dua puluh tahunan adalah usia yang masih cukup muda dan produktif dalam artian kita belum terlambat dan masih memiliki waktu untuk memulai, mencoba dan mempelajari hal baru dan bukankah belajar adalah pekerjaan seumur hidup yang mau tidak mau harus kita lakukan untuk bisa survive.

Saya pernah baca satu postingan di Instagram yang caption-nya kurang lebih berbunyi seperti ini “Tidak ada salahnya mencoba hal baru dan tidak ada salahnya menambah skill yang kita miliki. Dipakai apa gak di kehidupan kita itu urusan belakang yang penting punya dulu skillnya”. Jadi saat punya hal baru yang ingin dicoba yah eksekusi saja secepat yang kamu bisa.

Bahkan saat umur kita sudah melewati angka dua puluh tahunan tidak ada salahnya juga untuk mencoba dan belajar hal baru. Saya pikir Sedikit lebih lambat tidak apa-apa dibandingkan tidak sama sekali. Jadi yah umur berapapun itu selagi kamu mampu untuk menjalaninya coba saja toh tidak ada salahnya.

Natacia Mujahidah

Fresh Graduate yang memiliki keinginan untuk belajar dan mengembangkan kemampuan secara profesional.