Skincare Itu Enggak Hanya untuk Cewek
![]() |
Andrea Piaquadio on Pexels |
Penulis: Afiqul Adib
Editor: Fatio Nurul Efendi
Cangkeman.net - Masih ada nggak sih yang bilang kalau cowok nggak perlu pakai skincare? Kalau masih ada, mari kita hujat bareng-bareng! Iya, bareng-bareng, sebab kalau sendiri, saya nggak berani, xixixi.
Pada tulisan ini saya ingin mengatakan kalau memakai skincare adalah hak bagi segenap bangsa. Baik cewek atau cowok. Mereka sama-sama memiliki hak memakai skincare dengan bebas tanpa ada perundungan dari pihak mana pun.
Bahkan lebih jauh lagi, saya ingin mengatakan kalau skincare itu setara baju yang wajib dipakai. Minimal satu baju. Iya, skincare juga demikian, minimal kita wajib pakai satu bagian dari skincare. Entah sabun cuci muka saja, atau sunscreen, atau serum, syukur-syukur bisa semua.
Saya sebenarnya ingin menjadi SJW pemakaian skincare untuk cowok, tapi sepertinya isu tersebut masih terlalu remeh dan tidak cukup penting disuarakan secara besar-besaran. Banyak isu lain yang perlu diangkat soalnya. –Alasan aja sih, padahal memang malas aslinya–
Tapi, jika diingat, dulu, saya juga sempat berada di fase punya pandangan kalau cowok yang memakai skincare atau produk perawatan kulit adalah hal yang tabu. Iya, dulu saya merasa kalau skincare setara dengan kerudung yang hanya dipakai perempuan saja.
Alhasil, saya sama sekali tidak memakai skincare apa pun. Bahkan saya tidak memakai sabun cuci muka dan deodoran. Sungguh tindakan yang bodoh sekali memang.
Fase tersebut saya lalui sampai di usia 24 tahun. Iya, 24 tahun saya tidak merawat wajah sama sekali. Jerawat di mana-mana, wajah kusam, dan tentu saja kadar kegantengan jadi awut-awutan. Haisssh.
Berkali-kali saya dapat cercaan dari kakak saya agar segera pakai skincare, minimal sabun cuci muka. Dan setelah sadar akan kebodohan ini, saya mencoba mulai memakai skincare, mulai dari sabun muka, handbody, deodoran, serum, moisturizer, dan sebagainya secara berangsur-angsur.
Jujur, upaya pemakaian yang berangsur-angsur tersebut saya lakukan sebab memang merasakan sendiri manfaatnya. Sebagai gambaran, saya memiliki kulit wajah yang berminyak, berjerawat, dan kusam. Namun, setelah memakai skincare, tentu saja kulit berminyak saya berkurang dan terasa lebih ringan.
Ibarat baju yang punya banyak manfaat. Setidaknya tidak membuat kita panas dan dingin. Skincare juga demikian. Ia punya banyak manfaat sesuai dengan produk yang dipakai. Misalnya, Sunscreen melindungi dari efek ultraviolet yang bikin kulit gosong itu. Moisturizer agar kulit lembap, sebagainya.
Oiya, satu hal yang menyenangkan ketika memakai skincare adalah melihat dan merasakan wajah menjadi lebih segar, bebas minyak, dan tentu saja lebih glowing ketimbang sebelum memakai skincare.
Percayalah, menyaksikkan perubahan wajah kita yang makin kinclong adalah hal yang menyenangkan. Sebuah kebahagiaan tersendiri pokoknya.
Tak hanya nyaman dirasakan, tapi juga nyaman dilihat. Bukannya gimana-gimana, tapi istilah “minimal raop” (minimal cuci muka), adalah hal yang perlu banget kita renungkan dalam-dalam. Sebab, kita akan merasa lebih nyaman kalau bertemu dengan orang yang minimal raop tadi.
Ini bukan persoalan jelek lho. Bukan. Ini hanya persoalan kebersihan saja. Iya, kita akan lebih seneng kalau ketemu orang dengan wajah bersih. Paham kan? Tolong ya, gak usah nyari cela buat maido. Tulung banget.
Meski demikian, memakai skincare juga harus ada penyesuaian. Masih ibarat baju, yang jenisnya harus disesuaikan dengan kondisi panas atau dingin. Sama juga dengan skincare, harus sesuai dengan jenis kulit wajah.
Iya, jika kulit wajahmu berminyak, pakai produk yang memang untuk kulit berminyak. Jika kulit wajah kering, pakai yang sesuai. Begitu seterusnya.
Dan, saya sangat senang ketika mendengar kabar kalau belakangan ini banyak cowok yang sudah mulai aktif menggunakan skincare. Saya agak bersyukur, sebab jika semakin banyak cowok yang pakai skincare, maka anggapan kalau skincare adalah produk wanita akan segera musnah. Iya, semoga saja.
Cangkeman.net - Masih ada nggak sih yang bilang kalau cowok nggak perlu pakai skincare? Kalau masih ada, mari kita hujat bareng-bareng! Iya, bareng-bareng, sebab kalau sendiri, saya nggak berani, xixixi.
Pada tulisan ini saya ingin mengatakan kalau memakai skincare adalah hak bagi segenap bangsa. Baik cewek atau cowok. Mereka sama-sama memiliki hak memakai skincare dengan bebas tanpa ada perundungan dari pihak mana pun.
Bahkan lebih jauh lagi, saya ingin mengatakan kalau skincare itu setara baju yang wajib dipakai. Minimal satu baju. Iya, skincare juga demikian, minimal kita wajib pakai satu bagian dari skincare. Entah sabun cuci muka saja, atau sunscreen, atau serum, syukur-syukur bisa semua.
Saya sebenarnya ingin menjadi SJW pemakaian skincare untuk cowok, tapi sepertinya isu tersebut masih terlalu remeh dan tidak cukup penting disuarakan secara besar-besaran. Banyak isu lain yang perlu diangkat soalnya. –Alasan aja sih, padahal memang malas aslinya–
Tapi, jika diingat, dulu, saya juga sempat berada di fase punya pandangan kalau cowok yang memakai skincare atau produk perawatan kulit adalah hal yang tabu. Iya, dulu saya merasa kalau skincare setara dengan kerudung yang hanya dipakai perempuan saja.
Alhasil, saya sama sekali tidak memakai skincare apa pun. Bahkan saya tidak memakai sabun cuci muka dan deodoran. Sungguh tindakan yang bodoh sekali memang.
Fase tersebut saya lalui sampai di usia 24 tahun. Iya, 24 tahun saya tidak merawat wajah sama sekali. Jerawat di mana-mana, wajah kusam, dan tentu saja kadar kegantengan jadi awut-awutan. Haisssh.
Berkali-kali saya dapat cercaan dari kakak saya agar segera pakai skincare, minimal sabun cuci muka. Dan setelah sadar akan kebodohan ini, saya mencoba mulai memakai skincare, mulai dari sabun muka, handbody, deodoran, serum, moisturizer, dan sebagainya secara berangsur-angsur.
Jujur, upaya pemakaian yang berangsur-angsur tersebut saya lakukan sebab memang merasakan sendiri manfaatnya. Sebagai gambaran, saya memiliki kulit wajah yang berminyak, berjerawat, dan kusam. Namun, setelah memakai skincare, tentu saja kulit berminyak saya berkurang dan terasa lebih ringan.
Ibarat baju yang punya banyak manfaat. Setidaknya tidak membuat kita panas dan dingin. Skincare juga demikian. Ia punya banyak manfaat sesuai dengan produk yang dipakai. Misalnya, Sunscreen melindungi dari efek ultraviolet yang bikin kulit gosong itu. Moisturizer agar kulit lembap, sebagainya.
Oiya, satu hal yang menyenangkan ketika memakai skincare adalah melihat dan merasakan wajah menjadi lebih segar, bebas minyak, dan tentu saja lebih glowing ketimbang sebelum memakai skincare.
Percayalah, menyaksikkan perubahan wajah kita yang makin kinclong adalah hal yang menyenangkan. Sebuah kebahagiaan tersendiri pokoknya.
Tak hanya nyaman dirasakan, tapi juga nyaman dilihat. Bukannya gimana-gimana, tapi istilah “minimal raop” (minimal cuci muka), adalah hal yang perlu banget kita renungkan dalam-dalam. Sebab, kita akan merasa lebih nyaman kalau bertemu dengan orang yang minimal raop tadi.
Ini bukan persoalan jelek lho. Bukan. Ini hanya persoalan kebersihan saja. Iya, kita akan lebih seneng kalau ketemu orang dengan wajah bersih. Paham kan? Tolong ya, gak usah nyari cela buat maido. Tulung banget.
Meski demikian, memakai skincare juga harus ada penyesuaian. Masih ibarat baju, yang jenisnya harus disesuaikan dengan kondisi panas atau dingin. Sama juga dengan skincare, harus sesuai dengan jenis kulit wajah.
Iya, jika kulit wajahmu berminyak, pakai produk yang memang untuk kulit berminyak. Jika kulit wajah kering, pakai yang sesuai. Begitu seterusnya.
Dan, saya sangat senang ketika mendengar kabar kalau belakangan ini banyak cowok yang sudah mulai aktif menggunakan skincare. Saya agak bersyukur, sebab jika semakin banyak cowok yang pakai skincare, maka anggapan kalau skincare adalah produk wanita akan segera musnah. Iya, semoga saja.

Posting Komentar