Pre Wedding Itu Penting, Tapi Post Wedding Juga Enggak Kalah Penting
![]() |
Emma Bauso |
Penulis: Susi Retno Utami
Editor: Fatio Nurul Efendi
Cangkeman.net - Sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, jika dua orang yang akan menikah tentu akan sibuk dengan segala bentuk persiapan pernikahan. Ada ragam hal yang perlu dirancang dan dibentuk guna kelancaran pelaksanaan ijab kabul di hari H pernikahan. Mulai dari penentuan tanggal, wara-wiri mengurus surat ke desa pun KUA, tempat menikah, baju nikah, MUA, bagian dokumentasi, model acara, siapa saja tamu yang diundang, makanan dan minuman apa yang akan disajikan, souvenir apa yang akan diberi pada tamu undangan, serta sekelumit hal lain yang aku belum tahu detailnya apa saja. Maklum, masih belum sampai di tahap itu, hwehehe.
Jadi ya tulisan ini memang tidak didasari oleh pengalaman pribadi. Tapi sebagai manusia yang gemar membaca kondisi melalui pengamatan dan hobi mendengar isu-isu yang beredar, maka lahirlah tulisan yang membahas perihal persiapan dalam pernikahan ini.
Seperti yang udah kusinggung di atas, bahwasanya untuk menuju hari H pernikahan, akan ada banyak hal yang perlu dan harus dipersiapkan dengan matang. Enggak peduli mau semeriah atau sesederhana apapun acaranya, persiapan akan selalu diperlukan. Tapi tahukah kamu, jika di antara banyaknya pasangan yang serius dan semangat menyiapkan segala sesuatunya untuk hari H pernikahan, enggak jarang pula dari mereka yang kemudian abai untuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk hari-hari setelah pernikahan.
Eh tunggu dulu, maksudnya gimana nih?
Simpelnya gini, kadang-kadang orang cuma serius buat mikir supaya acara nikahannya lancar. Tapi mereka malah ogah-ogahan buat serius mikirin gimana menjalani hari-hari setelah ijab kabul berlalu. Bisa jadi mikirnya "Ya udahlah nanti aja, sambil jalan sambil mikir ke depan. Toh udah nikah juga, udah yakin sama pasangan, semua bisa dibicarakan di kemudian hari sama pasangan."
Ya enggak salah juga sih. Setiap orang punya caranya sendiri untuk mengelola cara pikirnya. Dan mempersiapkan hari-hari setelah pernikahan di saat pernikahan itu belum benar dijalani, memanglah terlihat sangat abstrak. Tapi jika kita telaah lebih lanjut, persiapan post wedding itu sesungguhnya memiliki kadar kepentingan yang hampir serupa dengan persiapan pre wedding. Bahkan bisa menjadi lebih penting dari pre wedding. Kenapa bisa gitu? Ya kita sama-sama tahu, kalau hari-hari sebelum pernikahan yang penuh persiapan itu akan berlalu begitu saja setelah ijab kabul. Acara yang sudah, ya sudah usai. Tapi hal itu tidak berlaku dengan hari-hari setelah pernikahan. Masanya lebih panjang alias seumur hidup. Jadi, bisa disimpulkan sendiri kan ya, kenapa akhirnya aku membuat statement bahwa persiapan post wedding sejatinya sangatlah penting, bahkan akan mampu melebihi urgent-nya persiapan pre wedding.
Lantas, gimana sih caranya supaya sebelum pernikahan itu kita enggak cuma fokus sama pre wedding, tapi juga bisa membagi pikiran buat post wedding?
Untuk bisa menjawabnya, sebenarnya kita perlu banyak referensi sih. Utamanya dari mereka yang udah lebih dulu melakoni hal semacam ini. Intinya kita bisa tanya-tanya sama pasangan yang udah berpengalaman. Dan dengan berdasar pada berbagai sumber, aku akan sedikit menuliskan hal-hal yang setidaknya bisa untuk dilakukan sebagai bentuk persiapan post wedding. Apa saja? Mari kita simak!
Pertama, sebagai calon suami/istri, enggak ada salahnya untuk memantapkan kesiapan menikah dengan mengikuti kelas-kelas pra-nikah yang isinya adalah membahas kiat-kiat untuk menghadapi berbagai kondisi setelah hari pernikahan. Bisa perihal keuangan dalam rumah tangga, cara mengurus anak, pembagian pekerjaan dalam rumah, alokasi tabungan masa depan, tips mencairkan komunikasi antar suami istri, serta hal lain yang perlu dipelajari agar saat nanti setelah menikah kita seenggaknya sudah punya gambaran harus bergerak seperti apa. Emang kesannya cuma dapat teori. Tapi jangan salah, kamu akan menemui masa di mana kamu menyadari bahwa teori yang peroleh itu adalah bentuk investasi yang mahal harganya.
Kedua, perbanyak diskusi perihal rencana masa depan dengan calon pasangan. Hal apapun, diskusikanlah. Mulai dari yang super penting, sampai ke hal yang paling enggak penting pun, bicarakanlah. Sebab dengan begitu, kamu dan calon pasangan bisa lebih saling memahami satu sama lain. Selain itu, hal ini bisa bikin kamu punya keputusan baru. Yaitu diantara kamu semakin mantap untuk menikahi pasanganmu, atau justru kamu memiliki keraguan akan melanjutkan rencana pernikahan. Sebab seringkali, melalui diskusi masa depan, kita akan tahu apa yang menjadi prioritas calon pasangan kita.
Ketiga, aktiflah untuk terlibat dalam urusan rumah. Enggak peduli kamu perempuan atau laki-laki, terjunlah langsung untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Sebab saat nanti telah berumah tangga, urusan di dalam rumah adalah urusan bersama. Bukan hanya urusan istri, tidak pula diserahkan sepenuhnya pada suami. Masing-masing harus kompak dan saling melengkapi tanpa memberatkan salah satu pihak.
Keempat, jika kamu sudah usai dengan aktivitas pendidikan, maka lanjutkanlah untuk belajar di tahapan yang berada di atasnya, yaitu bekerja. Kenapa bekerja menjadi salah satu persiapan untuk menghadapi post wedding? Sebab jika kamu lelaki, saat nanti telah jadi suami, kamu akan menafkahi istrimu. Dan jika kamu adalah perempuan, maka kamu juga ada baiknya bekerja guna menambah penghasilan rumah tangga sekaligus sebagai bentuk aktivitas yang bernilai ibadah.
Kelima, upayakan untuk selalu melibatkan Tuhan dalam setiap persiapan menuju hari-hari sebagai sepasang suami istri. Caranya? Ya tentu saja dengan senantiasa berdoa dan berdoa. Sebab kita tidak boleh melupakan, jika semua yang menimpa pada jalan hidup kita, adalah karena kehendak-Nya. Pun tak akan kejadian tanpa kehendak-Nya. Maka sembari menjalankan upaya-upaya baik, iringi pula dengan doa yang baik.
Keenam, sekaligus cara terakhir di tulisanku kali ini, coba cari referensi yang lebih banyak lagi soal persiapan post wedding ini. Semakin banyak referensi, akan semakin banyak ilmu yang kamu dapat. Selalu ingat juga, enggak ada ruginya kamu belajar. Meski mungkin enggak semuanya bakal related sama kisah rumah tanggamu nanti, setidaknya kamu sudah sedia payung sebelum hujan.
Paling terakhir, sehat-sehat terus ya. Semoga segala urusan senantiasa diberi kelancaran. Aamiin.
Cangkeman.net - Sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, jika dua orang yang akan menikah tentu akan sibuk dengan segala bentuk persiapan pernikahan. Ada ragam hal yang perlu dirancang dan dibentuk guna kelancaran pelaksanaan ijab kabul di hari H pernikahan. Mulai dari penentuan tanggal, wara-wiri mengurus surat ke desa pun KUA, tempat menikah, baju nikah, MUA, bagian dokumentasi, model acara, siapa saja tamu yang diundang, makanan dan minuman apa yang akan disajikan, souvenir apa yang akan diberi pada tamu undangan, serta sekelumit hal lain yang aku belum tahu detailnya apa saja. Maklum, masih belum sampai di tahap itu, hwehehe.
Jadi ya tulisan ini memang tidak didasari oleh pengalaman pribadi. Tapi sebagai manusia yang gemar membaca kondisi melalui pengamatan dan hobi mendengar isu-isu yang beredar, maka lahirlah tulisan yang membahas perihal persiapan dalam pernikahan ini.
Seperti yang udah kusinggung di atas, bahwasanya untuk menuju hari H pernikahan, akan ada banyak hal yang perlu dan harus dipersiapkan dengan matang. Enggak peduli mau semeriah atau sesederhana apapun acaranya, persiapan akan selalu diperlukan. Tapi tahukah kamu, jika di antara banyaknya pasangan yang serius dan semangat menyiapkan segala sesuatunya untuk hari H pernikahan, enggak jarang pula dari mereka yang kemudian abai untuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk hari-hari setelah pernikahan.
Eh tunggu dulu, maksudnya gimana nih?
Simpelnya gini, kadang-kadang orang cuma serius buat mikir supaya acara nikahannya lancar. Tapi mereka malah ogah-ogahan buat serius mikirin gimana menjalani hari-hari setelah ijab kabul berlalu. Bisa jadi mikirnya "Ya udahlah nanti aja, sambil jalan sambil mikir ke depan. Toh udah nikah juga, udah yakin sama pasangan, semua bisa dibicarakan di kemudian hari sama pasangan."
Ya enggak salah juga sih. Setiap orang punya caranya sendiri untuk mengelola cara pikirnya. Dan mempersiapkan hari-hari setelah pernikahan di saat pernikahan itu belum benar dijalani, memanglah terlihat sangat abstrak. Tapi jika kita telaah lebih lanjut, persiapan post wedding itu sesungguhnya memiliki kadar kepentingan yang hampir serupa dengan persiapan pre wedding. Bahkan bisa menjadi lebih penting dari pre wedding. Kenapa bisa gitu? Ya kita sama-sama tahu, kalau hari-hari sebelum pernikahan yang penuh persiapan itu akan berlalu begitu saja setelah ijab kabul. Acara yang sudah, ya sudah usai. Tapi hal itu tidak berlaku dengan hari-hari setelah pernikahan. Masanya lebih panjang alias seumur hidup. Jadi, bisa disimpulkan sendiri kan ya, kenapa akhirnya aku membuat statement bahwa persiapan post wedding sejatinya sangatlah penting, bahkan akan mampu melebihi urgent-nya persiapan pre wedding.
Lantas, gimana sih caranya supaya sebelum pernikahan itu kita enggak cuma fokus sama pre wedding, tapi juga bisa membagi pikiran buat post wedding?
Untuk bisa menjawabnya, sebenarnya kita perlu banyak referensi sih. Utamanya dari mereka yang udah lebih dulu melakoni hal semacam ini. Intinya kita bisa tanya-tanya sama pasangan yang udah berpengalaman. Dan dengan berdasar pada berbagai sumber, aku akan sedikit menuliskan hal-hal yang setidaknya bisa untuk dilakukan sebagai bentuk persiapan post wedding. Apa saja? Mari kita simak!
Pertama, sebagai calon suami/istri, enggak ada salahnya untuk memantapkan kesiapan menikah dengan mengikuti kelas-kelas pra-nikah yang isinya adalah membahas kiat-kiat untuk menghadapi berbagai kondisi setelah hari pernikahan. Bisa perihal keuangan dalam rumah tangga, cara mengurus anak, pembagian pekerjaan dalam rumah, alokasi tabungan masa depan, tips mencairkan komunikasi antar suami istri, serta hal lain yang perlu dipelajari agar saat nanti setelah menikah kita seenggaknya sudah punya gambaran harus bergerak seperti apa. Emang kesannya cuma dapat teori. Tapi jangan salah, kamu akan menemui masa di mana kamu menyadari bahwa teori yang peroleh itu adalah bentuk investasi yang mahal harganya.
Kedua, perbanyak diskusi perihal rencana masa depan dengan calon pasangan. Hal apapun, diskusikanlah. Mulai dari yang super penting, sampai ke hal yang paling enggak penting pun, bicarakanlah. Sebab dengan begitu, kamu dan calon pasangan bisa lebih saling memahami satu sama lain. Selain itu, hal ini bisa bikin kamu punya keputusan baru. Yaitu diantara kamu semakin mantap untuk menikahi pasanganmu, atau justru kamu memiliki keraguan akan melanjutkan rencana pernikahan. Sebab seringkali, melalui diskusi masa depan, kita akan tahu apa yang menjadi prioritas calon pasangan kita.
Ketiga, aktiflah untuk terlibat dalam urusan rumah. Enggak peduli kamu perempuan atau laki-laki, terjunlah langsung untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Sebab saat nanti telah berumah tangga, urusan di dalam rumah adalah urusan bersama. Bukan hanya urusan istri, tidak pula diserahkan sepenuhnya pada suami. Masing-masing harus kompak dan saling melengkapi tanpa memberatkan salah satu pihak.
Keempat, jika kamu sudah usai dengan aktivitas pendidikan, maka lanjutkanlah untuk belajar di tahapan yang berada di atasnya, yaitu bekerja. Kenapa bekerja menjadi salah satu persiapan untuk menghadapi post wedding? Sebab jika kamu lelaki, saat nanti telah jadi suami, kamu akan menafkahi istrimu. Dan jika kamu adalah perempuan, maka kamu juga ada baiknya bekerja guna menambah penghasilan rumah tangga sekaligus sebagai bentuk aktivitas yang bernilai ibadah.
Kelima, upayakan untuk selalu melibatkan Tuhan dalam setiap persiapan menuju hari-hari sebagai sepasang suami istri. Caranya? Ya tentu saja dengan senantiasa berdoa dan berdoa. Sebab kita tidak boleh melupakan, jika semua yang menimpa pada jalan hidup kita, adalah karena kehendak-Nya. Pun tak akan kejadian tanpa kehendak-Nya. Maka sembari menjalankan upaya-upaya baik, iringi pula dengan doa yang baik.
Keenam, sekaligus cara terakhir di tulisanku kali ini, coba cari referensi yang lebih banyak lagi soal persiapan post wedding ini. Semakin banyak referensi, akan semakin banyak ilmu yang kamu dapat. Selalu ingat juga, enggak ada ruginya kamu belajar. Meski mungkin enggak semuanya bakal related sama kisah rumah tanggamu nanti, setidaknya kamu sudah sedia payung sebelum hujan.
Paling terakhir, sehat-sehat terus ya. Semoga segala urusan senantiasa diberi kelancaran. Aamiin.

Posting Komentar