Timnas Israel: Ditolak di Indonesia, Berjaya di Piala Dunia
![]() |
Halay Black on Pexels |
Penulis: Fauzan Ibn Hasby
Editor: Fatio Nurul Efendi
Cangkeman.net - Piala Dunia U-20 yang digelar di Argentina telah sampai pada babak semifinal. Secara otomatis hanya ada 4 tim yang berhasil melaju ke babak tersebut. Negara yang sukses hingga tahap ini adalah Uruguay, Italia, Israel, dan Korea Selatan.
Keempatnya akan saling berebut untuk mendapatkan kemenangan untuk melaju ke babak final. Dalam hal ini, Italia akan melawan wakil dari Asia, yakni Korea Selatan. Sedangkan Uruguay akan melawan tim kejutan Israel yang berhasil melaju ke babak semifinal Piala Dunia U-20 tahun ini.
Menariknya, dari keempat tim tersebut terdapat satu-satunya tim yang baru memulai debutnya di gelaran ini. Tim tersebut adalah timnas Israel U-20. Sebagaimana catatan sejarah Piala Dunia U-20, Israel belum pernah sekalipun lolos untuk menjadi peserta di ajang tersebut, sejak gelaran ini diadakan pertama kali pada tahun 1977.
Sebagai tim debutan, tentu Israel tak banyak diunggulkan. Sejak kedatangannya sebagai wakil dari Eropa, semua orang tak banyak yang menyangka. Pasalnya, tim berjuluk Si Biru dan Si Putih tersebut baru kali ini merasakan gelaran bergengsi di kategori usia. Hebatnya lagi, hal ini dilakukan oleh timnas Israel U-20 setelah mereka tergabung dengan federasi sepak bola Eropa.
Sebagaimana diketahui, lolosnya Israel ke Piala Dunia U-20 adalah berkat kegemilangan mereka di ajang Piala Eropa U-19. Gelaran yang dihelat pada Juni 2022 lalu itu menempatkan Israel sebagai runner-up kompetisi. Hingga dengan demikian, timnas Israel berhak lolos ke Piala Dunia U-20 2023.
Pada ajang tersebut, Israel telah memperlihatkan kenaikan kualitasnya pada publik Eropa. Pasalnya, Israel bukanlah tim kuat di Eropa, semua prestasi yang dicapai pun merupakan hasil dari kompetisi di zona Asia saat mereka masih menjadi anggota AFC.
Menjadi runner-up grup pada ajang tersebut, Israel berhak lolos ke babak gugur. Secara mengejutkan Israel berhasil membekuk Prancis di babak semifinal Piala Eropa U-19 tersebut dengan skor 2-1.
Tak hanya sampai di situ, tim asuhan Ofir Haim tersebut juga sempat menyulitkan Inggris di laga final. Buktinya mereka memaksa Inggris untuk bermain ke babak pertambahan waktu setelah ditahan imbang di waktu normal dengan skor 1-1. Sebelum akhirnya, Israel harus kalah dengan skor 3-1.
Lolosnya Israel ke Piala Dunia U-20 yang awalnya akan digelar di Indonesia adalah sebuah kejutan besar. Ditambah lagi Israel lolos dengan status sebagai runner-up Piala Eropa U-19. Mengalahkan status tim-tim unggulan lain, seperti Italia dan Prancis. Tak hanya itu, mereka juga lolos sebagai tim medioker di Eropa yang kali ini justru akan mewakili benua Eropa di gelaran Piala Dunia U-20.
Setelah kehebatannya di ajang Eropa pada tahun sebelumnya, di tahun ini Israel kembali menunjukan taringnya. Tergabung di Grup C bersama Kolombia, Senegal, dan Jepang bukanlah hal mudah. Pasalnya, tiga lawan Israel di babak grup tersebut merupakan tim-tim unggulan dari setiap zona benuanya.
Namun, Israel ternyata tak habis dimakan oleh hal itu. Mereka berhasil membuktikan dengan lolos ke babak 16 besar setelah berhasil menempatkan diri sebagai runner-up grup. Hal itu mereka dapatkan setelah dikalahkan Kolombia dengan skor 2-1, ditahan imbang Senegal 1-1, dan berhasil menekuk unggulan dari Asia, yakni Jepang dengan skor tipis 2-1.
Dalam hal ini, meski di dua laga awal gagal merasakan satupun kemenangan, justru di laga pamungkas ketika melawan Jepang Israel mampu kembali membuat kejutan. Pasalnya, kemenangan tipis yang diperoleh Israel atas Jepang bukanlah kemenangan biasa.
Sebagai tim yang belum pernah menang, Israel butuh kemenangan atas Jepang jika mereka ingin lolos ke babak 16 besar. Sedangkan di sisi lain, Jepang sebagai tim kuat dan lebih berpengalaman hanya perlu kedudukan seri dengan Israel agar mereka dapat lolos ke babak 16 besar.
Namun nampaknya ribuan tekanan yang didapat Israel, baik di dalam maupun di luar lapangan, tak membuat skuad muda Israel gentar. Tertinggal lebih dulu di akhir babak pertama oleh Jepang, Israel dituntut untuk main lebih menyerang di babak kedua. Sebab hanya 45 menit sisa kesempatan yang mereka miliki untuk membuktikan pada dunia.
Hasilnya, benar-benar tak mudah. Jepang yang sudah merasa di atas angin semakin mendominasi. Bahkan di pertengahan babak kedua Israel harus kehilangan satu pemainnya karena diganjar kartu merah.
Bermain dengan kalah jumlah serta posisi tertinggal justru tak membuat Israel menyerah. Momentum set piece dari tendangan bebas yang menjadi kemelut di depan gawang dimanfaatkan Aharon Roy Nawi Nabi melalui sundulannya.
Cangkeman.net - Piala Dunia U-20 yang digelar di Argentina telah sampai pada babak semifinal. Secara otomatis hanya ada 4 tim yang berhasil melaju ke babak tersebut. Negara yang sukses hingga tahap ini adalah Uruguay, Italia, Israel, dan Korea Selatan.
Keempatnya akan saling berebut untuk mendapatkan kemenangan untuk melaju ke babak final. Dalam hal ini, Italia akan melawan wakil dari Asia, yakni Korea Selatan. Sedangkan Uruguay akan melawan tim kejutan Israel yang berhasil melaju ke babak semifinal Piala Dunia U-20 tahun ini.
Menariknya, dari keempat tim tersebut terdapat satu-satunya tim yang baru memulai debutnya di gelaran ini. Tim tersebut adalah timnas Israel U-20. Sebagaimana catatan sejarah Piala Dunia U-20, Israel belum pernah sekalipun lolos untuk menjadi peserta di ajang tersebut, sejak gelaran ini diadakan pertama kali pada tahun 1977.
Sebagai tim debutan, tentu Israel tak banyak diunggulkan. Sejak kedatangannya sebagai wakil dari Eropa, semua orang tak banyak yang menyangka. Pasalnya, tim berjuluk Si Biru dan Si Putih tersebut baru kali ini merasakan gelaran bergengsi di kategori usia. Hebatnya lagi, hal ini dilakukan oleh timnas Israel U-20 setelah mereka tergabung dengan federasi sepak bola Eropa.
Sebagaimana diketahui, lolosnya Israel ke Piala Dunia U-20 adalah berkat kegemilangan mereka di ajang Piala Eropa U-19. Gelaran yang dihelat pada Juni 2022 lalu itu menempatkan Israel sebagai runner-up kompetisi. Hingga dengan demikian, timnas Israel berhak lolos ke Piala Dunia U-20 2023.
Pada ajang tersebut, Israel telah memperlihatkan kenaikan kualitasnya pada publik Eropa. Pasalnya, Israel bukanlah tim kuat di Eropa, semua prestasi yang dicapai pun merupakan hasil dari kompetisi di zona Asia saat mereka masih menjadi anggota AFC.
Menjadi runner-up grup pada ajang tersebut, Israel berhak lolos ke babak gugur. Secara mengejutkan Israel berhasil membekuk Prancis di babak semifinal Piala Eropa U-19 tersebut dengan skor 2-1.
Tak hanya sampai di situ, tim asuhan Ofir Haim tersebut juga sempat menyulitkan Inggris di laga final. Buktinya mereka memaksa Inggris untuk bermain ke babak pertambahan waktu setelah ditahan imbang di waktu normal dengan skor 1-1. Sebelum akhirnya, Israel harus kalah dengan skor 3-1.
Lolosnya Israel ke Piala Dunia U-20 yang awalnya akan digelar di Indonesia adalah sebuah kejutan besar. Ditambah lagi Israel lolos dengan status sebagai runner-up Piala Eropa U-19. Mengalahkan status tim-tim unggulan lain, seperti Italia dan Prancis. Tak hanya itu, mereka juga lolos sebagai tim medioker di Eropa yang kali ini justru akan mewakili benua Eropa di gelaran Piala Dunia U-20.
Setelah kehebatannya di ajang Eropa pada tahun sebelumnya, di tahun ini Israel kembali menunjukan taringnya. Tergabung di Grup C bersama Kolombia, Senegal, dan Jepang bukanlah hal mudah. Pasalnya, tiga lawan Israel di babak grup tersebut merupakan tim-tim unggulan dari setiap zona benuanya.
Namun, Israel ternyata tak habis dimakan oleh hal itu. Mereka berhasil membuktikan dengan lolos ke babak 16 besar setelah berhasil menempatkan diri sebagai runner-up grup. Hal itu mereka dapatkan setelah dikalahkan Kolombia dengan skor 2-1, ditahan imbang Senegal 1-1, dan berhasil menekuk unggulan dari Asia, yakni Jepang dengan skor tipis 2-1.
Dalam hal ini, meski di dua laga awal gagal merasakan satupun kemenangan, justru di laga pamungkas ketika melawan Jepang Israel mampu kembali membuat kejutan. Pasalnya, kemenangan tipis yang diperoleh Israel atas Jepang bukanlah kemenangan biasa.
Sebagai tim yang belum pernah menang, Israel butuh kemenangan atas Jepang jika mereka ingin lolos ke babak 16 besar. Sedangkan di sisi lain, Jepang sebagai tim kuat dan lebih berpengalaman hanya perlu kedudukan seri dengan Israel agar mereka dapat lolos ke babak 16 besar.
Namun nampaknya ribuan tekanan yang didapat Israel, baik di dalam maupun di luar lapangan, tak membuat skuad muda Israel gentar. Tertinggal lebih dulu di akhir babak pertama oleh Jepang, Israel dituntut untuk main lebih menyerang di babak kedua. Sebab hanya 45 menit sisa kesempatan yang mereka miliki untuk membuktikan pada dunia.
Hasilnya, benar-benar tak mudah. Jepang yang sudah merasa di atas angin semakin mendominasi. Bahkan di pertengahan babak kedua Israel harus kehilangan satu pemainnya karena diganjar kartu merah.
Bermain dengan kalah jumlah serta posisi tertinggal justru tak membuat Israel menyerah. Momentum set piece dari tendangan bebas yang menjadi kemelut di depan gawang dimanfaatkan Aharon Roy Nawi Nabi melalui sundulannya.
Waktu semakin sempit, justru malah semakin membuat timnas asuhan Ofir Haim tersebut semakin gencar melakukan serangan. Hasilnya mereka berhasil mencetak gol kemenangan di menit pertama pertambahan waktu oleh Omer Senior.
Melaju ke babak 16 besar dengan modal kemenangan heroik membuat Israel nampaknya malah semakin percaya diri. Hasilnya, mereka berhasil membekuk Uzbekistan dengan skor tipis 1-0.
Setelah berhasil menundukan Uzbekistan, Israel lagi-lagi dihadapkan dengan lawan yang sangat kuat di babak perempat final. Brasil sebagai salah satu langganan juara serta tim unggulan adalah lawan yang berat di babak tersebut.
Namun lagi-lagi, Israel masih penuh dengan tekad pembuktian. Bahwa sepak bola mereka patut untuk diperhitungkan. Hasilnya, skor akhir yang menyakitkan bagi Brasil justru berhasil membawa kemenangan heroik kembali bagi Israel dengan skor 3-2.
Mengapa dikatakan heroik kembali? Pertama, karena sudah jelas dari segi pengalaman dan kedalaman skuad, Israel kalah sesuai catatan yang ada atas Brasil. Kedua, Israel memenangkan pertandingan tersebut dengan mengejar ketertinggalan dengan dua kali menyamakan kedudukan.
Hal itu dibuktikan saat mereka tertinggal di dua babak waktu normal, berhasil disamakan kedudukannya menjadi 1-1. Kembali, Israel menyulitkan lawannya dengan memaksa bermain ke pertambahan waktu.
Di babak pertambahan waktu, Brasil kembali berhasil memimpin dengan skor 2-1. Namun berselang dua menit kemudian, Israel selalu tak mau tertinggal lebih lama, mereka berhasil menyamakan kembali kedudukan menjadi 2-2. Tak hanya itu, kemenangan pun tak harus mereka pastikan melalui babak adu pinalti. Di menit akhir babak tambahan, Israel benar-benar berhasil membalikan keadaan menjadi 3-2 atas Brasil.
Dengan demikian, mereka berhak lolos ke babak semifinal untuk pertama kalinya dan untuk debut pertamanya di Piala Dunia U-20.
Ulasan di atas sangat perlu diketahui. Perjalanan Israel di atas sangat perlu diulas. Mengapa demikian? Sebab hal ini merupakan peringatan bagi kita semua pecinta sepak bola di manapun berada. Bahwa kehebatan sebuah tim sepak bola dan tampilnya mereka pada sebuah ajang hanya dapat ditentukan secara layak melalui kehebatannya.
Israel sebagai tim yang ditolak mentah-mentah oleh banyak tokoh publik di Indonesia justru kini membungkam banyak suara di dunia. Bahwa urusan politik merupakan hal lain dari sebuah permainan sepak bola. Stigma negatif yang pasti tersemat pada timnas Israel muda ternyata justru sangat cukup menjadi bahan bakar mereka.
Buktinya adalah kemenangan yang mereka dapatkan bukanlah kemenangan atas permainan dominasi atau serangan bertubi-tubi. Tapi kemenangan dengan mental dan tekad yang kuat. Hal itu sebagaimana dibuktikan melalui statistik yang ada, mereka hanya mampu menguasai bola 55 persen sepanjang gelaran ini berlangsung. Tak hanya itu, Israel juga hanya baru mampu melesatkan 8 gol sejauh ini di gelaran tersebut.
Namun, poinnya lagi-lagi adalah kemenangan. Skor setipis apapun, orientasi timnas muda Israel adalah kemenangan. Hal itu sesuai dengan apa yang diungkapkan pelatihnya paska menang heroik melawan Jepang dan Brasil. Baginya kemenangan anak asuhnya bukan disebabkan oleh permainan yang bagus. Karena jelas dalam segi tampilan mereka tak terlalu baik.
Satu hal yang menjadi modal utama anak asuhnya, yakni keinginan untuk menang dan bahkan keinginan untuk juara. Dalam hal ini perlu kita sorot kembali bahwa sepak bola hanya melihat hasil akhir. Kemenangan serta kualitas timnas Israel saat ini sangat patut diapresiasi. Tentu dengan menghilangkan ego kita semua terhadap perlakuan Israel dalam ranah politik yang sudah jelas bukan ranah sepak bola.
Jadi, terlepas lolos atau tidaknya nanti timnas Israel ke babak final. Juara atau tidaknya nanti Israel di ajang ini. Israel telah berhasil membungkam mulut-mulut berbau politik yang mencampuradukannya dengan kualitas sepak bola.

Posting Komentar